Minggu, 04 November 2012

Computer Supported Cooperative Work (CSCW)



Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.
Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. [1]. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning-work. Menurut [2], CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer.
CSCW(computer supported cooperative work) adalah sesuatu cara untuk merancang suatu sistem yang digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka, CSCW juga merupakan suatu sistem yang mendukung pekerjaan groupware. CSCW memiliki tujuan yaitu : Mempelajari bagaimana orang bekerja sama sebagai kelompok dan apa yang mempengaruhi teknologi serta mendukung proses pelaksanaan pekerjaan walaupun secara geografis dipisahkan.
Contoh yang digunakan pada CSCW adalah
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay


Sumber :
http:// kadet32.wordpress.com

Minggu, 28 Oktober 2012

Pengalaman Selama Menggunakan Internet



 Guys.. kali ini gue bakal cerita tentang pengalaman gue selama menggunakan internet. Sebenernya gue kenal internet belom lama banget juga sih, mau tau ceritanya ? cekidot!
          Pas kelas 1 SMP  gue pun dikasih tugas browsing sama guru gue dan perkenalan dengan internet harus dimulai. Dulu tuh gue masih polos banget, saking polosnya gue ngga ngerti caranya copy paste dari artikel orang buat ditaro ke microsoft word.. yaa secara masih anak baru kemaren sore kenal internet ya. Saat itu kan belom kenal sama yang namanya modem pula dan walaupun yang namanya warnet atau warung internet udah lama berdiri di berbagai daerah, gue pun sama sekali belum pernah dateng kesana sebelumnya. Boro-boro datengin, terlintas dipikiran buat dateng kesana aja ngga ada haha. Jadi ya saat dikasih tugas sama guru gue itu adalah pertama kalinya gue kenalan ngga cuma sama internetnya aja tapi sama tempat khusus buat mengakses internetnya yang biasa disebut warnet. Gue ke warnet waktu itu sama kakak gue karna dia lebih tau caranya mengakses internet dan gue sekalian minta ajarin sama dia. Waktu dulu pernah denger kan ada namanya friendster ? nah ayo tebak dulu gue punya friendster apa engga ? yak betul! Gue ngga punya friendster karna gue masih terlalu polos dan gaptek pada saat itu haha.
             Pas kelas 3 SMP atau 1 SMA gue semakin kenal sama yang namanya internet dan udah mulai ngerti cara mengaksesnya ngga seperti pas awal awal kenal sama “doi”. Gue pun semakin ngerasa gaul pada saat itu karna gue punya yang namanya facebook, sebuah media sosial yang bikin gue bisa ketemu sama temen temen lama gue dan lebih mudah berkomunikasi sama mereka. Waktu itu facebook lagi booming banget dan kita kita yang anak muda lagi seneng banget mainin facebook sampe setiap hari ngga pernah lupa buat ngeview facebook masing masing dan berganti ganti profile picture hehe. Tapi sekarang makin banyak media sosial baru yang muncul dan akhirnya facebook makin terlupakan. Saat ini salah satu media sosial yang lagi booming itu adalah twitter. Anak muda zaman sekarang lebih memilih bermain twitter dibanding facebook. Dan saat ini juga gue pun sama dengan yang lain, lebih memilih bermain twitter dibanding facebook.
          Selama gue menggunakan internet gue mengambil dampak positif dan negatif dari pengalaman gue. Positifnya gue bisa mendapatkan banyak informasi dan lebih mudah juga mendapatkan informasinya hanya dengan membuka google, gue juga dapat berkomunikasi dengan temen temen gue, bisa buat hiburan juga pas ada waktu luang. Kalo negatifnya gue jadi agak males belajar sih karna terbiasa dapetin informasi yang instan dan lebih mudah hehe gue juga suka lupa waktu kalo udah ketemu sama laptop dan mengakses internet. Nah itulah cerita gue tentang pengalaman gue mengakses internet. Ini ceritaku apa ceritamu ? ;)

Minggu, 21 Oktober 2012

Kelompok Kerja Virtual


Team kerja virtual adalah team yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama. Kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama yang tinggi dari para professional membuat mereka mampu membentuk kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani dan membubarkan diri ketika pekerjaan tersebut telah selesai. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual.

Kemudahan dan keakraban dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling menghubungkan agen-agen tersebut jika suatu saat dibutuhkan. Dalam konteks organisasi, kelompok kerja virtual ini, yang masing-masing merupakan perpaduan sejumlah bakan dan keahlian khusus, bisa muncul dan melintasi batas-batas organisasi konvensional seperti yang terdapat pada perusahaan umumnya.


Sumber:

Polarisasi Kelompok


Group Polarisation (Polarisasi Kelompok) adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok adalah memperkuat pandangan rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok. Polarisasi kelompok dapat terjadi juga karena perbandingan sosial, yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain.

Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbandingan sosial.  Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih.


Sumber:
http://prima-k-u-fisip08.web.unair.ac.id

Sabtu, 20 Oktober 2012

Komunitas Online


Komunitas adalah jaringan dari beberapa individu yang saling mengikat yang meningkatkan sosialisasi sesama jaringan, saling mendukung, memberikan informasi, adanya rasa memiliki dan menjadi identitas sosial. Sedangkan komunitas online merupakan komunitas yang mempunyai keunikan tersendiri. Dibilang unik karena para anggota didalam sebuah komunitas online bisa secara bersama-sama melakukan suatu aksi tanpa harus berkumpul di satu tempat.

Komunitas online juga dapat membentuk suatu aksi sosial ditengah masyarakat. Beberapa contoh aksi sosial yang dilakukan komunitas online: Aksi berinternet sehat dan belajar ngeblog oleh BandungBlogVaganza, Aksi Gerakan Berbagi  dan kampanye keselamatan berkendara oleh DBLOGGER, aksi mengumpulkan buku untuk disumbangkan oleh DOT’S. Tujuan komunitas online yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat.




Sumber: